Tips Memilih Mainan untuk Balita
Tips Memilih Mainan untuk Balita
Pemilihan mainan juga penting bagi
perkembangan si Kecil ya Mama, berikut adalah tips memilih mainan untuk balita,
apa saja yang perlu diperhatikan?
Memasuki usia 1 tahun ke atas, anak
mulai aktif apalagi karena sudah belajar cara berjalan dan bergerak seleluasa
mungkin.
Ia akan terus bertumbuh dan
berkembang hingga memasuki usia bersekolah.
Satu hal yang penting dalam
perkembangan balita adalah bermain.
Bermain sangat berperan penting
dalam aspek fisik, emosi, mental, intelektual, kreativitas, bahkan sosial bagi
perkembangan si Kecil.
Dengan bermain, ia akan melakukan
sesuatu yang menurutnya menyenangkan.
Apakah Mama tahu? Ada beberapa aspek
yang ternyata harus diperhatikan ketika memilih mainan yang sesuai untuk si Kecil.
Berikut adalah tips-tips dalam
memilih mainan untuk balita yang diberikan oleh Dokter Spesialis Tumbuh Kembang
Anak, Dr. Bernie Endyarni Medise, yang dilansir dari situs PopMama.
Sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)
Yang paling pertama perlu diperhatikan
adalah, "Apakah keamanan mainan sudah sesuai dengan Standar Nasional
Indonesia?"
Kalau mainan berbahaya, keamanan si
Kecil pun ikut terancam.
Misalnya, Dr. Bernie menyebutkan
mainan yang cocok untuk anak di bawah usia 3 tahun adalah mainan yang tidak
memiliki bagian kecil.
"Untuk mainan berdiameter
kurang dari 1,75 inci atau 4,4 cm jangan diberikan pada anak yang berumur
kurang dari 3 tahun," ucapnya.
Umumnya, anak-anak di usia balita
selalu merasa penasaran.
Apa pun yang ia lihat, entah akan
dipegang, dimakan, bahkan dimasukkan ke hidung.
Ketika sebuah mainan memiliki bagian
kecil, ada risiko balita akan menelan mainan tersebut sehingga membuatnya
tersedak.
Mainan yang disarankan adalah mainan
yang cukup kokoh menahan tarikan atau putaran.
Berikan mainan khusus balita
Mainan khusus balita adalah mainan
yang tidak berbentuk runcing, tidak dapat ditembakkan, dan tidak terbuat dari
plastik tipis yang dapat mudah pecah.
Beberapa mainan yang cocok untuk
balita 1-3 tahun dan perkembangannya, antara lain:
- Puzzle sederhana
- Ride on toys
- Pop up toys
- Balok
- Buku cerita bergambar
Selain itu, balita juga cocok
diperkenalkan dengan kertas untuk menggambar dan juga krayon yang aman
untuknya.
Hal ini juga dijadikan antisipasi
agar ia belajar menggambar di tempat yang telah disediakan, bukan tembok rumah.
Sesuai dengan perkembangan anak
Mainan untuk balita juga harus
sesuai dengan perkembangan fisik, mental, dan sosialnya.
Contohnya, di atas usia 1 tahun anak
sudah bisa menaiki mainan roda empat yang digerakkan oleh kakinya sendiri, maka
ride on toys tepat untuk perkembangan fisiknya.
Mainan ride on toys sendiri dapat
membantu anak melatih tungkai kaki menjadi kuat dan merangsang perkembangan
motor kasar.
Ini akan membantu si Kecil untuk
dapat naik sepeda dengan baik di usia lebih besar.
Menurut Dr. Bernie, boneka realistis
(realistic doll) pun cocok untuk perkembangan sosialnya.
Di sini, anak dapat bermain peran
merawat boneka tersebut untuk melatih rasa empatinya.
Mama bisa mengajak si Kecil seperti
mengatakan, "Yuk, kita suapin bonekanya," lalu bergerak seolah-olah
sedang memberi makan kepada boneka itu.
Bersifat multifungsi
"Kita harus memberikan mainan
yang dapat menstimulasi perkembangan anak," ucap Dr. Bernie saat
menjelaskan bahwa orangtua perlu memilih mainan yang bersifat multifungsi.
Satu mainan diharapkan dapat memberi
variasi sehingga stimulasi yang didapatkan oleh anak lebih beragam.
Selain itu, sejak dini anak sudah
harus dilatih tentang problem solving (pemecahan masalah).
Permainan yang dapat melatih
stimulasi perkembangan anak misalnya puzzle dan LEGO.
Puzzle memiliki manfaat untuk
merangsang perkembangan kognitif/kecerdasan anak dan juga keterampilan motorik
halus.
LEGO yang diberikan pada balita
haruslah yang berbentuk besar, bukan LEGO kecil yang biasa kita lihat dimainkan
oleh remaja.
Dengan bermain LEGO, kemampuan
menyusun bentuk rumit si Kecil akan semakin terlatih.
Dapat membantu melatih konsep dasar
Pada usia ini, anak harus
diperkenalkan dengan bentuk, warna, dan ukuran yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, Mama harus
memberikan mainan yang berwarna-warni dan berbentuk.
Seperti contohnya shape-sorting
toys, yakni mainan yang memiliki lubang-lubang geometris (persegi, persegi
panjang, lingkaran, dan segitiga) yang harus diletakkan sesuai lubangnya.
Shape Sorting
Toys
Setiap bentuk geometri memiliki
warna yang berbeda, ini bisa Mama jadikan kesempatan untuk memperkenalkan
dasar-dasar warna.
Selain melatih konsep dasar, shape-sorting
toys juga akan merangsang perkembangan kognitif/kecerdasan anak dan
keterampilan motor halus, sesuai dengan kebutuhan perkembangan si Kecil.
Permainan tiruan berbentuk
transportasi pun boleh dikenalkan di usia ini.
Mama bisa mengenalkan bentuk mobil,
pesawat, kereta api, dan sebagainya. Hal ini pun akan melatih imajinasi si
Kecil.
Dapat melatih ketelitian dan ketekunan
Terakhir, Dr. Bernie menyebutkan
bahwa, "Permainan harus dapat melatih ketelitian dan ketekunan, selalu
kreatif lewat berbagai variasi mainan yang dapat dilakukan."
Permainan mencocokkan gambar adalah
salah satu variasi mainan yang cocok bagi si Kecil.
Mama bisa memberikan beberapa kartu
dengan gambar yang mirip atau warna yang sesuai dengan gambar, lalu si Kecil
harus mencoba mencocokkan mana gambar yang serupa.
Ketika bermain, ia akan konsentrasi
mencari kartu-kartu yang benar sehingga ketelitian dan ketekunannya pun
terlatih.
Demikian tips memilih mainan untuk
balita yang bisa langsung Mama coba, semoga membantu.
Penutup
Demikian artikel dari Kamus Mama mengenai Tips Memilih Mainan untuk Balita.
Mohon saran dari pembaca untuk
kelengkapan isi artikel ini, silahkan saran tersebut dapat disampaikan melalui
kolom komentar.
Baca artikel lain :
- Agar Bayi Tidak Gumoh setelah Menyusu
- Masalah Gizi pada Anak Balita
- Apa penyebab bayi sering kentut
- Cara agar Bayi Tidak Gumoh setelah Menyusu
- Memahami Proses dan Manfaat Imunisasi DPT
- Cara Melatih Anak Bicara dengan Jelas
- Kebutuhan Gizi Balita 1-3 Tahun
- Muntaber pada Anak Balita
Sumber referensi :
- berbagai sumber
Posting Komentar untuk "Tips Memilih Mainan untuk Balita"