Menanamkan Perilaku Positif Anak 3 Tahun
Menanamkan Perilaku Positif Anak Usia 3 Tahun
Berikut Cara Menanamkan Perilaku
Positif pada Anak Usia 3 Tahun, lakukan sebagai persiapan dari Mama untuk
antisipasi perilaku buruk si Kecil yang berulang.
Sebagai orangtua, Mama perlu terus
belajar bagaimana cara mengasuh dan mendidik anak berdasarkan usianya.
Hal ini karena setiap anak
berkembang setiap tahunnya, dan pengetahuannya terus bertambah.
Misalnya selama tahun ketiganya, si
Kecil benar-benar mulai memahami bahwa tubuh, pikiran, dan emosinya adalah miliknya.
Ia juga sudah bisa merasa senang,
sedih, takut atau marah, walaupun belum bisa membedakannya.
Keinginan untuk terus mengeksplorasi
dan ketidaktahuan perasaan dalam diri ini bisa menyebabkan frustasi dan
menimbulkan perilaku buruk di waktu mendatang.
Untuk mencegah perilaku buruk
balita, penting bagi orangtua untuk menanamkan perilaku positif sejak usia
dini.
Jadi bagaimana caranya? berikut
adalah berberapa cara menanamkan perilaku positif pada anak usia tiga tahun
untuk membantu Mama.
Kurangi memarahi, lebih banyak mencintai
Memarahi hingga berteriak adalah
mekanisme pertahanan yang seringkali orangtua gunakan saat mendisiplinkan anak.
Namun tak jarang ini hanya
menyebabkan perubahan perilaku jangka pendek.
Selain kurang efektif, berteriak
juga dapat menyakiti anak-anak lebih dari yang Mama sadari, misalnya dalam
jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan psikologis yang nyata.
Daripada berteriak dan menghukum
dengan keras, anak membutuhkan pola asuh yang positif untuk perkembangan otak
yang sehat.
Dilanisir dari Childrens MD, seorang
profesor psikiatri anak dan direktur Program Pengembangan Emosi Dini di
Fakultas Kedokteran Universitas Washington di St. Louis, Joan Luby, menunjukkan
penelitiannya tentang kaitannya memarahi anak dengan perkembangan otak.
Penelitiannya menunjukkan bahwa
mengasuh balita secara positif dalam situasi stres, sebenarnya terkait dengan
peningkatan ukuran area otak tertentu.
Jika Mama mendapati diri terlalu
banyak memarahi dan meneriaki anak, cobalah pilihan lain untuk mendisiplinkannya.
Menyelaraskan diri dengan kebutuhan anak
Kunci untuk membesarkan anak-anak
yang sehat secara emosional adalah penyesuaian, atau seberapa baik Mama
mengenali kebutuhan si Kecil pada saat tertentu.
Misalnya, ketika anak melakukan
perilaku buruk, cobalah untuk mengidentifikasi akar dari perilaku buruk anak,
mengapa ia tidak mau makan atau mengapa ia mengamuk.
Sebelum memberikan time-out sebagai
respons "menghukum" anak untuk merefleksikan perilaku yang salah.
Sebaliknya, orangtua yang selaras
perlu bertanya “mengapa” seorang anak berperilaku tidak baik.
Ketika memahami akar dari perilaku
buruk seorang balita, Mama dapat lebih memenuhi kebutuhannya dan mendapatkan
perilaku positif jangka panjang dengan lebih baik.
Berikan perhatian pada anak yang berperilaku
buruk untuk mencari perhatian
Bukan rahasia umum lagi jika si
Kecil yang berusia tiga tahun melakukan berbagai hal seperti :
- mengambil ponsel dari tangan Mama,
- memukul-mukul keyboard laptop saat mengetik,
- atau menjatuhkan semua tumpukan cucian,
Semua itu dilakukan si kecil sebagai
cara untuk mendapatkan perhatian penuh.
Jadi, segera setelah menyadari
balita mencoba menarik perhatian Mama, berikan ia perhatian penuh selama
beberapa waktu.
Tatap matanya, ajukan beberapa
pertanyaan, dan dengarkan jawabannya.
Gunakan bahasa tubuh yang
menunjukkan perhatian, seperti meletakkan ponsel dan menutup laptop.
Selain itu, balita yang berusia tiga
tahun sebagian besar membutuhkan banyak pelukan dan sentuhan.
Maka bersiaplah untuk meletakkan
pekerjaan dan peluk anak, beberapa kali sehari.
Jangan lupa untuk mengatakan,
"Aku mencintaimu," terutama ketika balita berperilaku tidak baik.
Antisipasi perilaku buruk yang berulang
Anak-anak, seperti orang dewasa,
memiliki pola perilaku buruk. Mereka melakukan kesalahan yang sama berulang
kali.
Untuk itu, penting bagi Mama untuk
mengetahui pelanggaran berulang yang seringkali anak lakukan, campur tangan
lebih awal dan dorong anak untuk membuat pilihan yang baik.
Misalnya, jika Mama selalu kesulitan
menyuruh balita yang menolak tidur di malam hari, Mama dapat memberikan
penawaran dengan mengatakan :
"Jika Mama membacakan cerita
untukmu malam ini, apakah kamu akan tidur lebih cepat?"
Anak mungkin akan memberikan
penawaran lain seperti, ingin dibacakan buku apa atau mungkin lebih ingin
dinyanyikan.
Ikuti permintaan anak yang paling
masuk akal.
Dengan memberinya kendali atas
sedikit masalah, Mama dapat memegang kendali lagi atas situasi tersebut.
Tetapkan harapan dan batasan yang sesuai dengan usia anak
Penting bagi Mama untuk menetapkan
harapan yang jelas, misalnya dengan menulis daftar aturan keluarga. Untuk
balita usia tiga tahun, buatlah daftarnya singkat dan sederhana.
Misalnya, saat berbicara gunakan
suara yang lembut dan penuh kasih, mematuhi Mama dan Papa, dan jangan menyakiti
orang lain
Berbicara tentang mematuhi orangtua,
penting juga lho untuk mengajarkan anak tentang kepatuhan sejak dini.
Anak-anak tidak dilahirkan patuh,
sehingga Mama harus mengajarkannya.
Anak usia tiga tahun secara alami
mencari kuasa dan akan melawan kepatuhan.
Untuk menanamkan kepatuhan adalah,
ketika anak menunjukkan kepatuhan pada apa yang Mama katakan, berikan pujian
dan penguatan positif saat makan malam atau sebelum tidur.
Hal ini akan memotivasi anak untuk
melakukannya lagi secara terus menerus.
Puji upaya anak, bukan hasilnya
Cobalah untuk memuji 10 kali
sesering Mama mengoreksi si Kecil, tetapi pujilah dengan cara yang benar. Yaitu
dengan memuji upayanya dalam berperilaku baik, bukan hasil.
Misalnya dengan mengatakan,
"Mama senang kamu berusaha untuk mengungkapkan perasaanmu dengan baik,
kamu akan semakin baik lagi seiring waktu"
Terlalu banyak pujian sebenarnya
dapat memiliki efek bumerang pada pencapaian anak-anak, itu dapat menetapkan
standar terlalu tinggi dan membuatnya takut gagal.
Jika Mama bingung bagaimana cara
menetapkan kapan memberikan pujian, gunakanlah bagan stiker perilaku.
Tempelkan bagan stiker dan mulailah
mencatat perilaku apa yang diharapkan pada anak yang berusia tiga tahun.
Ketika balita berhasil memenuhi
pencapaiannya, berikan hak istimewa seperti pergi di taman bermain atau camilan
tambahan.
Konsistensi adalah kuncinya
Konsistensi tidak berarti memberikan
hukuman keras atau berteriak, namun itu berarti secara konsisten menangani
masalah perilaku yang sama.
Misalnya, si Kecil yang berusia tiga
tahun perlu merapikan mainannya setelah bermain di rumah.
Aturan ini juga harus ditetapkan
ketika anak sedang bermain ke rumah nenek atau berlibur.
Ini juga termasuk cara
mendisiplinkannya.
Jika di rumah anak diberikan
konsekuensi berupa pengambilan hak istimewa untuk menggunakan ponsel, maka ia
juga harus mendapatkan konsekuensi yang sama di tempat lain.
Penting bagi orangtua untuk bekerja
sama dengan anggota keluarga dan orang dewasa lainnya untuk menetapkan
peraturan ini.
Nah itulah beberapa cara menanamkan
perilaku positif pada anak usia 3 tahun.
Mungkin tidak mudah, namun ini harus
dilakukan orangtua.
Karena pendidikan karakter positif
sejak usia dini dapat memengaruhi kepribadian anak hingga usia remaja dan
dewasa nanti.
Penutup
Demikian artikel dari Kamus Mama mengenai Menanamkan Perilaku Positif Anak 3 Tahun.
Mohon saran dari pembaca untuk kelengkapan isi artikel ini, silahkan saran tersebut dapat disampaikan melalui kolom komentar.
Baca artikel lain :
- Gejala Alergi Makanan pada Anak
- Cara Menangkal Kemarahan Anak
- Kepribadian Anak, apa saja jenisnya
- Ciri Anak Overstimulasi
- Dampak Stunting pada Anak
- Tips Mencegah Anak Mabuk Perjalanan
Sumber referensi :
- berbagai sumber
Posting Komentar untuk "Menanamkan Perilaku Positif Anak 3 Tahun"