Muntaber pada Anak Balita
Muntaber pada Anak Balita
Mama perlu tahu, ini fakta tentang
muntaber pada anak balita, penyakit muntaber pada anak perlu diwaspadai ya.
Orangtua mana yang tidak khawatir
saat anaknya sakit, apalagi saat mereka mengalami muntaber.
Muntaber sangat rentan terjadi pada
anak di bawah umur 5 tahun, bahkan sebagian anak bisa mengalaminya beberapa
kali dalam setahun.
Biasanya virus maupun bakteri
penyebab muntaber menular melalui makanan dan minuman, karena keduanya dapat
dengan mudah mengkontaminasi.
Meski begitu, sebagai orangtua tetap
harus waspada dan mengetahui apa saja fakta tentang muntaber.
Berikut informasi selengkapnya
mengenai fakta-fakta terkait Muntaber pada Anak Balita.
Tidak memberikan obat diare pada anak sembarangan
Fakta tentang penyakit muntaber pada
anak balita ialah penanganannya.
Yakni sebaiknya tidak sembarangan
memberikan obat diare, apalagi jika usianya masih di bawah 12 tahun.
Pasalnya obat anti diare justru akan
membuat produksi tinja jadi melambat, sehingga racun pada penyakit muntaber akan
tertahan dalam tubuh lebih lama.
Jika racun yang tertahan lama, hal
ini akan membuat perut menjadi terasa lebih sakit dan membuat warna tinja anak
menjadi berubah gelap.
Sementara untuk memastikan langkah
perawatan yang tepat, sebaiknya konsultasikan ke dokter lebih lanjut.
Gejala muntaber sama dengan keracunan makanan
Muntaber atau gastroenteritis ini
membuat anak kerap muntah dan diare.
Selama sakit muntaber, gejala-gejala
yang anak rasakan bisa membuatnya kekurangan banyak cairan tubuh.
Nhs Inform.scot mengatakan :
gejala-gejala muntaber mungkin tidak
menyenangkan, tetapi anak biasanya akan mulai merasa lebih baik setelah
beberapa hari.
Dalam kebanyakan kasus, muntaber
menjadi penyakit yang memiliki kesamaan gejala dengan keracunan makanan atau
usus buntu.
Di mana ketiga penyakit ini
sama-sama menyebabkan rasa sakit di bagian perut.
Namun yang membuat penyakit ini
berbeda ialah pada kasus keracunan pada anak biasanya jarang terjadi demam.
Sedangkan saat diare, yakni tidak
ada kaitannya dengan radang usus buntu.
Untuk mendapat diagnosa yang tepat,
maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Muntaber bukan dari virus influenza
Banyak orangtua yang salah kaprah
dan menganggap muntaber pada anak berkaitan dengan virus influenza.
Dikutip dari Kids Health.org, dalam
banyak kasus muntaber pada anak-anak disebabkan oleh gastroenteritis atau flu
lambung.
Di mana muntaber dapat menyebabkan
mual, muntah, sakit perut dan diare.
Sementara muntaber menular akibat
memakan makanan yang terkontaminasi virus perut dan tidak ada kaitannya dengan
gejala influenza.
Sedangkan penularan influenza
menyebar melalui udara yang sudah terkontaminasi virus influenza.
Biasanya influenza memiliki gejala
sakit kepala, pusing, batuk dan pilek.
Pastikan anak banyak minum dan berikan makanan yang tepat
Dalam kondisi tertentu, anak yang
mengalami muntaber akan memuntahkan kembali makanan yang telah ia makan dan
menyebabkan dehidrasi.
Namun pada kondisi anak lapar, perut
harus tetap terisi makanan agar produksi tinja tetap berjalan normal dan mampu
membantu mengeluarkan racun dalam tubuhnya.
Jadi menjaga anak agar tidak
dehidrasi adalah kunci untuk pemulihan yang cepat.
Berikan minuman elektrolit dan makan
teratur dalam porsi sedikit namun lebih sering, hal ini agar tubuhnya tidak lemas.
Menurut Littles Purspedi.com, perlu
diingat bahwa cairan harus diberikan secara perlahan dan dalam jumlah sedikit
supaya anak tidak muntah lagi.
Pencegahan muntaber pada anak
Mengetahui ketidaknyamanan anak saat
mengalami muntaber, oleh karena itu sangat penting untuk selalu menjaga
kesehatan dan kebersihan makanannya.
Pasalnya virus dapat berpindah dari
makanan ke tangan dan setelah itu mengkontaminasi tubuhnya.
Untuk pencegahan muntaber yang
jangka panjang pada anak maka sebaiknya mulai pisahkan handuk, pemotong kuku,
hingga pemberian vaksin rotavirus.
Vaksin ini bisa mulai diberikan pada
anak dengan usia antara 2-6 tahun.
Selain itu, biasakan mereka untuk
mencuci tangannya terlebih dahulu sebelum makan.
Demikian fakta-fakta mengenai
muntaber pada anak balita.
Yang perlu Mama perhatikan lagi
adalah, pada saat sakit anak membutuhkan waktu tidur sekitar 10-12 jam setiap
hari agar ia cepat pulih.
Penutup
Demikian artikel dari Kamus Mama mengenai Muntaber pada Anak Balita.
Mohon saran dari pembaca untuk
kelengkapan isi artikel ini, silahkan saran tersebut dapat disampaikan melalui
kolom komentar.
Baca artikel lain :
- Cara
Menurunkan Panas Anak Balita
- Penyakit Diabetes Anak
- Penyakit Jantung Bawaan Anak
- Penyebab Bayi Alergi Minyak Telon
- Ciri Bayi Alergi Minyak Telon
- Mengatasi Gigi Berlubang Anak 3 Tahun
- Penyakit Glaukoma pada Anak
- Apa itu Hiperleksia pada Anak
- Tanda Flu pada Anak 1 Tahun
- Vaksin Demam Berdarah untuk Anak
- Manfaat Balsem Anak
- Buah Ampuh Sembuhkan Diare Anak
Sumber referensi :
- berbagai sumber
Posting Komentar untuk "Muntaber pada Anak Balita"